Definisi Saintifik dan Langkah-Langkahnya Dalam Kurikulum 2013

Dipublikasikan oleh admin pada

Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang wajib digunakan pada pembelajaran di Sekolah, baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, berdasarkan aturan Kurikulum 2013

Berbicara tentang Kurikulum 2013, maka tidak bisa dipisahkan dengan saintifik, sebelum lebih jauh membahas tentang Saintifik maka kita perlu memahami apa itu Kurikulum 2013.Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, maka pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan pendidikan khusus. Penghentian tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan (Kognitif), aspek keterampilan (Psikomotorik), dan aspek sikap dan perilaku (Afektif).  Dalam  Kurikulum 2013  ketiga aspek tersebut merupakan acuan bagi pendidik di sekolah/madrasah dalam mengembangkan dan mendesain perangkat pembelajaran. Karna memang tujuan dari pada kurikulum ini adalah memproduksi output pendidikan yang humanis, cerdas dan berahlak baik, yang tentunya keselarasan ke tiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik merupakan kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan tersebut. Dalam Struktur Kurikulum 2013 ada yang disebut dengan KI (Kompetensi Inti). Kompetensi Inti dalam K13 terdiri dari 4 Komptensi, dimana ke empat komptensi tersebut telah dibuat secara komprenhesif dan sistematis. Mana saja komptensi Inti Tersebut ? 1. Komptensi Inti Sikap Spritual (Afektif)2. Komptensi Inti Sikap Sosial ( Afektif)3. Komptensi Inti Pengetahuan (Kognitif)4. Komptensi Inti Keterampilan ( Psikomotorik) Untuk lebih jelasnya apa itu afektif dan Psikomotorik bisa kunjungi postingan kami yang lalu, ini linknya http://mtsn-witihama.blogspot.co.id/2015/09/apa-ranah-kognitif-afektif-dan.html .Penting bagi seorang guru memahami ke tiga ranah tersebut, apabila tidak memahami ketiga ranah tersebut maka seorang guru seperti berjalan dikegelapan tanpa alat penerang dalam menjalankan Kurikulum 2013. Guru harus jeli dalam membedakan yang mana sikap dan yang mana keterampilan agar dalam penyusunan perangkat pembelajaran lebih enteng apalagi penyusunan RPP karna dalam RPP ada berbagai metode dan langkah-langkah yang harus di lakukan dalam pembelajaran tentunya berpedoman pada ketiga ranah tersebut. Demikianlah secara singkat K13. Apa itu pendekatan saintifik ?Diatas telah dijelaskan secara singkat tentang Kurikulum 2013 yang intinya menitik beratkan pada tiga aspek/ranah Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Pendekatan saintifik sejatinya adalah sebuah jembatan dalam mencapai 3 aspek diatas kalau dalam pelaporan keuangan Saintifik itu di ibaratkan Aplikasi SAIBA dalam mensinkronkan pelaporan di tingkat satuan kerja pengelola APBN maupun Bantuan Pemerintah  pusat dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan khususnya. Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013. Langkah-langkah pada pendekatan saintifik merupakan bentuk adaptasi dari langkah-langkah ilmiah pada sains. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karenanya Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductiv reasoning).Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji Hipotesis.Dalam pendekatan saintifik sangat familiar dikangan guru adalah 5 M. 5 M ini merupakanLangkah – Langkah dalam pembelajaran dengan menggunakan saintifik. Yang terdiri dari  …… : 

  1. Mengamati
  2. Menanya
  3. Mengumpulkan Informasi
  4. Mengolah/Mengasosiasi Informasi
  5. Mengkomunikasikan

Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV 5 M ddapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Mengamati adalah metode yang mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
  2. Menanya merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
  3. Mengumpulkan Informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
  4. Mengolah/Mengasosiasi Informasi merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa pengolahan informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/mengolah informasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
  5. Mengkomunikasikan merupakan kegiatan pembelajaran yang berupa menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.  Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

5 M merupakan mata rantai dalam pendekatan saintifik, seseorang secara ilmiah tidak akan mampu Menanya jika belum mengamati, begitu juga seterusnya.  Demikianlah secara singkat goresan ini saya tuangkan, denga harapan positifnya diserapi dan negatifnya, mari kita perbaiki bersama berdiskusi dalam forum blog, guna menyampaikan pemikiran-pemikiran konstruktif pembaca yang budiman. By Mush


0 Komentar

Komentar